Thursday 25 April 2013

LIRIK LAGU CHRISTINA PERRI | TRAGEDY

LIRIK LAGU CHRISTINA PERRI - TRAGEDY


If you could envision
Andai bisa kau bayangkan
The meaning of a tragedy ooooo
Makna dari sebuah tragedi
You might be surprised to hear it's you and me
Mungkin kau kan terkejut mendengarnya, itulah kau dan aku
But when it comes down to it
Namun saat harus terjadi
You never made the most of it
Kau tak pernah benar-benar berusaha
Oooo so I cried cried cried and now I say goodbye
Oooo maka aku menangis dan kini kuucap selamat tinggal
And I won't be made a fool of...
Dan aku tak mau tertipu...
Don't call this love
Jangan sebut ini cinta

When did you decide I didn't have enough to buy
Kapankah kau putuskan yang kupunya tidaklah cukup?
Forgive and forget you a thousand times
Maafkan dan melupakanmu ribuan kali
For the fire and the sleepless nights
Untuk kemarahan dan malam-malam gelisah
And I won't be made a fool of...
Dan aku tak mau tertipu...
Don't call this love
Jangan sebut ini cinta

Don't call this love
Jangan sebut ini cinta

Lalalalala lala lalalalalalalala
Lalalalalalala lala lala

Why did you feel the need 
Kenapa kau merasa perlu
To prove that everyone was right...
Tuk buktikan bahwa semua orang benar
No I... won't fight
Tidak, aku... tak mau bertengkar

Ohhhh you're my tragedy... tragedy
Ohhhh engkaulah tragediku... tragediku
You're my tragedy ooohh
Engkaulah tragediku ooohh

This is ohhh no no no no no
Ini adalah ohhh no

lalalalala lala lalalalalalalalala
lalalalalalalala lala lala la lala la

PEMBANGUNAN PRASARANA LINGKUNGAN DI KAMPUS ISI YOGYAKARTA


PEMBANGUNAN PRASARANA LINGKUNGAN DI KAMPUS ISI YOGYAKARTA

Sekitar dua bulan berjalan pihak kampus Institut Seni Indonesia (ISI) melaksanakan program pembangunan prasarana lingkungan kampus. Proyek pembangunan ini bernilai sekitar 2.9 M dan ditargetkan selesai dalam waktu 3 bulan. Boulevard kampus, jalan-jalan utama kampus, fakultas seni media rekam, dan beberapa area kampus selama ini masih dalam kondisi pembangunan. “Anggaran pembangunan di ISI 100% dari pemerintah, dan dana dari pemerintah sangat terbatas.
Jadi, proses  pembangunan prasarana kampus berlangsung sangat lambat karena sulitnya meraih dana besar dari pemerintah,” kata Bapak Siswadi, Pembantu rektor II. Pihak kampus tidak membangun sarana dan prasarana kampus secara utuh karena kemampuan dari pemerintah bertahap. “jika kita langsung membangun lingkungan ISI secara utuh ini akan membutuhkan anggaran yang sangat besar dan tidak gampang untuk mencari dana sebesar itu. Meskipun pihak kampus telah mengajukan surat pada pemerintah, proses pencairan danalah yang sangat lama.” Kata Pak Siswadi menambahkan. Berbeda dengan universitas swasta yang memiliki jaringan  lembaga dan ikatan sangat luas  sehingga lebih mudah dalam pencairan dana pembangunan. Pembangunan di Institut Seni Indonesia (ISI) dinilai tidak berjalan sesuai konsep dan perencanaan.
Beberapa aktivis mahasiswa Institut Seni Indonesia melakukan aksi protesnya kepada pihak kampus yang secara langsung menebang pohon-pohon di sepanjang boulevard kampus untuk kepentingan membangun prasarana lingkungan kampus. Hal ini sangat disayangkan karena pohon-pohon di sepanjang boulevard kampus selama ini dinilai memberikan kenyamanan suasana belajar mahasiswa dan menjadikan jalan di sepanjang boulevard lebih teduh.
Pihak kampus mengatakan terjadi kesalahan dan pihak kontraktor yang akan bertanggung jawab. Pihak kampus mengaku kaget ketika tau pohon ditebang, padahal konsep yang telah direncanakan tidak seperti itu. Sebelumnya, proses pembangunan dari tim perencana dikoordinasikan dan pihak kampus melibatkan masing-masing dua orang dari setiap fakultas ke pembantu dekan II lalu ke KASUB untuk perencanaan lingkungan akan dibangun seperti apa dan semua hasil telah dipresentasikan. “jadi, waktu itu sebenarnya yang dipertahankan adalah pohon-pohon. Sebagian pohon akan dipindahkan di sebelah masjid kampus,”kata Bapak Siswadi.
Mengetahui proses pembangunan tidak sesuai dengan perencanaan, pihak kampus langsung menelepon pihak kontraktor dan meminta pertanggungjawaban. “Pihak kampus akan mengadakan evaluasi kalau tidak salah hari kamis untuk membahas kesalahan di kontraktornya  atau perencanaannya. Kita selalu mengedepankan wawasan lingkungan, bagaimanapun perencanaan menyesuaikan agar tidak menebang pohon. Yang namanya membangun harus ada satu dua yang direlakan, tetapi jika masih bisa dipertahankan kenapa tidak?” Ujar Bpk Siswadi menambahkan. Pihak kontraktor pun telah mengaku salah dan akan mempertanggungjawabkan.
Untuk target rencana pembangunan gedung baru program studi D3 Fashion batik dan animasi yang termasuk dalam prodi baru selanjutnya, pihak kampus pun telah mengkonfirmasikan masih dalam perijinan ke BELMAWA dan berlanjut ke direktur kelembagaan sementara untuk mengajukan pembangunan gedung ke dikti perencanaan. “Karena kita perguruan tinggi milik pemerintah dan semua itu diatur oleh pemerintah. Memang tidak bisa leluasa seperti yayasan/universitas swasta, kalau pemerintah itu ada normananya bagaimana membangun gedung milik Negara semua telah diatur.” Kata bapak Siswadi.
Rencana pembangunan jangka panjang pun Negara mempunyai registrasi untuk diajukan ke kementrian. Dan kementrian mempunyai aturan-aturan dari Negara, setelah itu kementrian diturunkan ke dirjen-dirjen. Institut Seni Indonesia berada dibawah naungan dirjen dikti. Pihak kampus pun akan menyelesaikan dan menyukseskan program pembangunan prasarana terlebih dahulu. Danakan melaksanakan perencanaan pembangunan untuk  program pembangunan selanjutnya.

PERSIAPAN KONSER PERDANA TARI 2012 INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA


PERSIAPAN KONSER PERDANA TARI 2012
Mengangkat Tema “Permainan Rakyat” Dengan Perpaduan Kreativitas.
Acara tahunan yang eksis dilakukan oleh (HMJ) Himpunan Mahasiswa Jurusan Tari untuk menampilkan karya kreativitas dari mahasiswa baru jurusan tari 2012

Acara yang akan digelar pada hari rabu (10/10) di gazebo jurusan seni tari ini akan menampilkan total 60 orang pemain dari jurusan tari dengan mengangkat tema “Permainan Rakyat” yang akan disajikan secara kreatif . konser perdana tari ini diadakan sekali setiap tahunnya dan merupakan acara persembahan dari mahasiswa baru jurusan tari angkatan 2012.
Andre, perwakilan HMJ (Hinpunan Mahasiswa Jurusan) seni tari mengatakan bahwa rencananya konser perdana tari 2012 ini akan dilaksanakan pada pukul 19.30 tanggal 6/10, tetapi mengingat langkah persiapan peserta yang kurang konser perdana tari ini akan diundur pada tanggal 11/10.”kami akan menyajikan karya dari hal-hal kecil yang menjadi besar dan merupakan permainan dari sebagia lingkungan masyarakat, seperti permainan petak umpet,” kata Andre ketika diwawancarai oleh tim bulletin.
Jumlah anggota dari konser pertunjukan perdana yang akan digelar ada sekitar 60 orang dan itu semua mahasiswa dari jurusan seni tari angkatan 2012. Mereka semua dipecah menjadi 6 sampai 7  kelompok. Tarian yang akan ditampilkan adalah tarian karya baru dari masing-masing kelompok dan kreativitas mereka sendiri. “jadi, intinya konser perdana ini adalah bagaimana mereka sebagai mahasiswa baru dapat memperlihatkan aksi dan karya pertamanya serta menunjukkan bagaimana kekompakan antar mahasiswa baru.” Tegas Andre.
                Proses persiapan latihan konser perdana tari ini dilakukan 3 minggu sebelum hari H. “latihan tari perkelompok diadakan sesuai ketersediaan waktu dari masing-masing individu” ujar Hendra menambahkan. Konsep yang akan dipakai dalam pertunjukan itu dibuat sesuai inspirasi dari masing-masing kelompok. “HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) Tari telah melepaskan kepanitiaan dan sebisa mungkin acara itu di atur oleh panitia agar bisa mendapatkan perhatian penonton.”Hendra menegaskan. Anggota kepanitiaan konser tari ini diketuai oleh Habibi, salah satu mahasiswa jurusan tari 2012.
                “Brosur-brosur sudah dipersiapkan untuk dibagikan kepada semua mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta oleh anggota panitia untuk menambah ketertarikan mahasiswa menyaksikan acara tersebut.” Ujar Hendra. Hendra juga menambahkan bahwa selalu ada harapan maju dan kreatif untuk konser-konser perdana tari tahun berikutnya.
                   

PENAMPILAN ANSAMBEL PERKUSI 2012 INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA


PENAMPILAN ANSAMBEL PERKUSI 2012 INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA
Mengangkat Tema “One Spirit From Percussions” Dengan Sentuhan Ritmis
Institut Seni Indonesia Yogyakarta kembali mengadakan acara konser perdana mahasiswa baru perkusi 2012 dengan menggambarkan semangat baru dan harapan semangat itu ada hingga hari esok dan seterusnya.


Pertunjukan perkusi dari mahasiswa jurusan musik angkatan 2012 Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta diadakan di ruang auditorium musik pada hari Sabtu (06/10) dan menampilkan 6 lagu yang masing-masing lagu merupakan inspirasi dari para pemain perkusi. Acara ini merupakan acara rutin yang diadakan setiap tahun oleh HIMA (Himpunan Mahasiswa) dan Panitia. Pertunjukan perkusi 2012 mendapat sambutan dan applause yang meriah dari para penonton.
Rida Andriyanto,ketua panitia pertunjukan perkusi 2012 mengatakan, persiapan latihan diadakan seminggu sebelum hari H.” Semua tergantung dari masing-masing individu, bagaimana usaha mereka agar penonton bisa tertarik dan usaha mereka agar bisa kompak.” Ujar Rida. Pertunjukan ini diawali dengan lagu “Start Here” oleh Ansambel perkusi 2012 yang merupakan karya pertama dan karya ciptaan sendiri. Lagu ini menggambarkan awal dari mereka untuk berkarya.
Disusul oleh penampilan 2 laki-laki yang membawakan alunan melodi pokok marimba dan vibraphone sebagai pengiring sekaligus pemanis lagu yang terinspirasi dari seekor kupu-kupu ketika sedang menikmati pemandangan indah dan asri. “Konser tadi itu singkat tapi dapet perkusinya, jadi penonton itu bisa berpikir perkusi itu nggak hanya metal aja tetapi bisa berharmonisasi dengan ritmis yang baik.” ujar Anita, pembawa acara pertunukan perkusi tersebut.
 Acara dilanjutkan oleh penampilan Chindy,Rayi,dan Jessica dengan membawakan lagu “Dance With Us” dengan komposisi irama salsa. Penonton secara serentak ikut menggoyangkan kepala mereka ketika lagu ini dimainkan. Disusul dengan penampilan Firman, Oni, Angga, dan Tigor yang membawakan lagu “After Midnight” lagu ini berisi permainan ritmis tegas dan lincah, serta terdapat permainan stick didalamnya.”mereka membuat karya setelah tengah malam, karna karya tidak dibatasi ruang dan waktu” ujar Ruben, pembawa acara.
Lagu “New Section” yang dibawakan oleh Ansambel perkusi 2012 setelah lagu “After Midnight” menggunakan tangga nada pentatonik yang bernuansa Jawa. Lagu ini menceritakan tentang mereka yang berbeda-beda asal dan kebudayaan dan di kota Jogjai mereka bertemu saling mengenal,saling mengerti,dan Saling menghargai. Disusul dengan lagu “SPIRIT” sebagai lagu terakhir yang menggambarkan semangat mereka berada di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, dari awal daftar sampai puncak pertunjukan tersebut.
Rida Andriyanto mengatakan bahwa dirinya secara pribadi tidak puas dengan pertunjukan perkusi 2012 tersebut.” Menurut saya itu tadi penampilannya kurang mateng dan tidak puas.” Ujar Rida ketika diwawancarai. Rida menambahkan, untuk konser perdana pertunjukan perkusi tahun depan haruslah lebih kreatif dan konsepnya dibuat lebih menarik lagi.
Dinilai berhasil
Terbukti dengan sambutan meriah dari para penonton dan pemberian applause yang tak kalah hebohnya, penampilan ansambel perkusi 2012 dinilai berhasil memikat daya tarik penonton karena dilihat dari persiapan yang sebenarnya kurang mateng tersebut pemain berhasil menyampaikan apa yang menjadi inti dari tema “One Spirit Of Percussions”.”yang terpenting bukan hasil,tetapi bagaimana proses untuk menyajikan suatu karya yang pantas” ujar Rida. Rida menegaskan bahwa semua hasil karya yang ditampilkan adalah hasil ciptaan sendiri dan itu adalah murni dari inspirasi mereka karena karya tidak dibatasi oleh waktu.
Anggota perkusi 2012 tersebut juga melakukan tahap seleksi untuk menjadi anggota perkusi 2012 secara resmi. “Untuk menjadi anggota,kami slalu mengadakan seleksi.” Ujar Rida. Terbukti anggota perkusi Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta merupakan orang pilihan dan memiliki bakat. Total anggota resmi perkusi 2012 berjumlah 9 orang dan mereka semua adalah orang pilihan yang berbakat.
Penampilan ansambel perkusi 2012 menggunakan alat musik marimba,vibrafon,xilopone yang digunakan  sebagai melodi. Drum dan bass yang digunakan untuk irama pendukung.




Tuesday 23 April 2013

SEJARAH FOTOGRAFI DI INDONESIA

SEJARAH FOTOGRAFI DI INDONESIA


Kassian Cephas (lahir di Kesultanan Yogyakarta Hadiningrat, 15 Februari 1844 – meninggal di Yogyakarta, 16 November 1912 pada umur 68 tahun) dapat dianggap sebagai pelopor fotografi Indonesia.

Ia adalah seorang pribumi yang kemudian diangkat anak oleh pasangan Adrianus Schalk dan Eta Philipina Kreeft. Nama Kassian Cephas mulai terlacak dengan karya fotografi tertuanya buatan tahun 1875.
Cephas lahir dari pasangan Kartodrono dan Minah. Ada juga yang mengatakan bahwa ia adalah anak angkat dari orang Belanda yang bernama Frederik Bernard Fr. Schalk. Cephas banyak menghabiskan masa kanak-kanaknya di rumah Christina Petronella Steven. Cephas mulai belajar menjadi fotografer profesional pada tahun 1860-an. Ia sempat magang pada Isidore van Kinsbergen, fotografer yang bekerja di Jawa Tengah sekitar tahun1863-1875. Tapi berita kematian Cephas pada tahun 1912 menyebutkan bahwa ia belajar fotografi kepada seseorang yang bernama Simon Willem Camerik.
Publikasi luas foto-foto Cephas dimulai pada tahun 1888 ketika ia membantu membuat foto-foto untuk buku karya Isaac Groneman, seorang dokter yang banyak membuat buku-buku tentang budaya Jawa, yang berjudul: In den Kedaton te Jogjakarta. Pada buku karya Groneman yang lain: De Garebeg’s te Ngajogjakarta, karya-karya foto Cephas juga ada di situ.
Cephas belajar fotografi untuk pertama kalinya kepada seorang fotografer dan pelukis yang bernama Isodore Van Kinsbergen di Jawa Tengah poda kurun waktu 1863-1875. Selain Kinsbergen, Cephas pun sempat berguru kepada Simon Willem Camerik, seorang fotografer dan pelukis yang kerap mendapatkan tugas memotret kraton Yogyakarta dari Sultan Hamengkubuwono VII. Pada tahun 1870 ketika Camerik meninggalkan Yogyakarta, Cephas diberi amanat oleh Sultan Hamengkubuwono VII sebagai fotografer dan pelukis resmi kraton Yogyakarta.  Karya foto pertama Cephas menggambarkan obyek Candi Borobudur yang dibuat pada tahun 1872.
Cephas memiliki sebuah studio foto di daerah Loji Kecil yang sekarang letaknya berada di Jalan Mayor Suryotomo dekat Sungai Code di Jawa Tengah. Cephas pun mempunyai seorang asisten foto yang bernama Damoen. Nama Cephas semakin bersinar ketika Isaac Groneman yaitu seorang dokter resmi sultan asal belanda memujinya di sebuah artikel yang ia tulis untuk untuk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (Lembaga Kesenian dan Ilmu Pengetahuan Batavia) pada tahun 1884.
Kemudian Cephas bergabung dengan sebuah perkumpulan yang didirikan oleh Isaac Groneman dan J.W. Ijzerman mendirikan Vereeniging voor Oudheid-, Land,- Taal- en Volskenkunde te Yogjakarta (Union for Archeology, Geography, Language and Etnography of Yogyakarta) pada tahun 1885 ( yang selanjutnya disebut Vereeniging voor Oudheid). Karir Cephas pun semakin meningkat ketika ia bergabung dengan perkumpulan tersebut.
Terbukti ketika karya-karya foto Cephas masuk ke dalam dua buah buku yang dibuat oleh Isaac Groneman, In den Kedaton te Jogjakarta dan De garebeg’s te Ngayogyakarta dan diterbitkan oleh penerbit komersial Brill di kota Leiden pada tahun 1888. In den Kedaton berisi tulisan dan gambar collotypes tarian tradisional Jawa. Sedangkan De garebeg’s berisi tulisan dan gambar upacara Garebeg. Semua gambar foto collotype dibuat Chepas atas ijin dari Sultan Hamengkubuwono VII. Kompilasi karya Cephas pun kemudian dijadikan souvenir bagi kaum elit eropa yang akan pulang ke negaranya serta kaum pejabat baru belanda yang mulai bertugas di Kota Yogyakarta.
Pada saat Cephas berumur 60 tahun, beliau mulai pensiun dari bisnis fotografi yang digelutinya. Dimana Sem, putra Cephas lah yang meneruskan karirnya di dunia fotografi. Tanggal 16 November 1912 menjadi hari yang bersejarah. Kassian Cephas meninggal dunia setelah mengalami sakit yang berkepanjangan.
Cephas dimakamkan di Kuburan Sasanalaya yang terletak antara pasar Beringharjo dan Loji kecil. Begitulah sekelumit episode singkat tentang kehidupan Kassian Cephas, seorang pahlawan fotografi indonesia yang menjadi legenda. Yang ironisnya kadang dilupakan oleh sebagian individu yang menyebut dirinya fotografer indonesia.
Walau bagaimanapun nama Kassian Cephas harus terus tercatat di dalam lembaran sejarah fotografi indonesia. Seorang tokoh yang begitu banyak menghadirkan jejak karyanya seiring dengan sejarah perkembangan bangsa indonesia. Agar menjadi bagi kita sebuah kisah yang terus menyulut api semangat dan menanamkan pohon inspirasi tidak hanya bagi para pewarta cahaya melainkan juga bagi sebuah bangsa yang merdeka.